Aktivasi Kartu BPJS Kesehatan di Balikpapan Jadi Sorotan

10-12-2014 / KOMISI IX

Kartu BPJS Kesehatan yang diberikan kepada masyarakat di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim) ternyata baru bisa aktif digunakan 7 hari setelah pendaftaran. Aktivitas seperti ini jadi sorotan penting Komisi IX DPR RI

Dalam rangkaian kunjungan kerja (kunker) ke kantor Wali Kota Balikpapan, Selasa (9/12), Kepala Dinas Kesehatan Balikpapan menyampaikan kondisi realistis layanan kesehatan di Balikpapan. Anggota Komisi IX DPR Okky Asokawati (F-PPP), mengatakan, harusnya tidak ada pemberlakuan aktivasi atas penggunaan kartu BPJS Kesehatan.

“Sakit, kan, enggak bisa nunggu. Ketika orang sudah ngurus kartu, harusnya dapat nomor dan langsung bisa dipakai sambil menunggu kartunya jadi,” harap Okky. Di Jawa Timur, ungkap Okky lagi, ada kasus bayi meninggal lantaran kartu BPJS-nya belum dapat diakses setelah didaftarkan. Selama kartunya belum diaktivasi, warga miskin peserta BPJS Kesehatan di beberapa daerah mengeluhkannya, karena belum mendapat layanan kesehatan. Ini jadi persoalan serius.

Bahkan, yang mengurus kartu BPJS secara mandiri, aktivasinya hingga mencapai 3 hari. Okky lalu membandingkannya dengan di Jakarta, dapilnya sendiri. Di Puskesmas Jakarta Selatan, masyarakat Penerima Bantuan Iuran (PBI) yang ingin mendaftar BPJS Kesehatan langsung dapat nomor dan hari itu pula sudah bisa dimanfaatkan untuk mendapat layanan kesehatan.

Menurut Okky, persoalan aktivasi kartu BPJS Kesehatan di berbagai daerah ternyata berbeda-beda. Ini jadi temuan menarik dan harus dijawab oleh Kemenkes dan Kepala BPJS Kesehatan Pusat. Di Balikpapan sendiri masih ada 2.500 warga miskin yang belum terdaftar di BPJS Kesehatan. “Pemutakhiran data harus selalu dilakukan. Selama ini, data yang digunakan memakai data tahun 2011. Dampaknya nanti bantuan jadi tidak tepat sasaran,” kilah Okky.

Sementara mengomentari persoalan program Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Kaltim, ternyata banyak duplikasi data kepesertaan. Peserta JKN dari BPJS Kesehatan yang lama, kembali didaftarkan dalam kepesertaan KIS. Akibatnya, banyak penerima bantuan ganda. Dijelaskan Okky, dari pantauannya di lapangan, ternyata masyarakat lebih suka mengurus KIS daripada kartu JKN yang lama.

Pemilik KIS sekaligus mendapat dana tunai Rp200 ribu per bulan. Inilah, lanjut Okky, yang membuat masyarakat antusias mengurus KIS daripada JKN yang terdahulu. “Menurut hemat saya ada diskriminasi bagi pemegang kartu BPJS. Sebetulnya, ini yang saya sudah wanti-wanti ketika Pak Jokowi berkampanye dalam Pilpres lalu. Tapi sekali lagi keputusan sudah diambil. KIS sudah diluncurkan. Kalau ditarik tidak mungkin, karena rakyat sudah terimingi dengan Rp200 ribu per bulan itu.”

Dari sisi sosialisasi, lanjut Okky, program JKN yang lalu belum masif dilakukan oleh BPJS Kesehatan. Kini, sudah ada lagi program KIS dari pemerintahan baru. “Kebocoran banyak terjadi akibat terburu-burunya program KIS diluncurkan. BPJS kesehatannya saja masih belum mantap dalam hal sosialisasi, kemudian sudah ada KIS. Maka, rakyat pasti ngambil yang menguntungkan, yaitu KIS,” ujar Okky. (mh), foto: m. husen/parle/hr.

BERITA TERKAIT
Netty Catat Evaluasi Program MBG: Soal Variasi Menu, Kualitas Rasa, hingga Sistem Reimburse
15-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani Aher, menyampaikan pentingnya evaluasi dan perbaikan terhadap pelaksanaan Program Makan...
Virus HMPV Ditemukan di Indonesia, Komisi IX Minta Masyarakat Tak Panik
10-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Nihayatul Wafiroh mengapresiasi langkah cepat Kementerian Kesehatan terkait ditemukannya virus Human...
Dukung MBG, Kurniasih: Sudah Ada Ekosistem dan Ahli Gizi yang Mendampingi
07-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati, menyatakan dukungannya terhadap implementasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang...
Nurhadi Tegaskan Perlunya Pengawasan Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis
07-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi IX DPR RI, Nurhadi, menegaskan komitmennya untuk mengawal pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang...